WARISAN BUDAYA PUSAKA INDONESIA
Gasing merupakan salah satu permainan tradi- sional yang dikenal sejak berabad-abad lalu khususnya kaum laki-laki di Natuna, sebuah kabupaten dalam Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di Laut Cina Selatan
Kabupaten Natuna berbatasan dengan negara tetangga, Malaysia, Thailand, Vietnam Brunai Darussalam, Negeri Sarawak dan Provinsi Kalimantan Barat.
Permainan gasing kini mulai memasuki babak baru. Atas kegigihan H. Asmui Bakar salah seorang putra Natuna dalam Workshop dan Festival Gasing Nusantara yang diadakan di Jakarta tanggal 26 - 28 Agustus 2005 atas prakarsa:DEPUTI BIDANG PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA melalui makalahnya yang berjudul:"MENGENAL PERMAINAN GASING DI WILAYAH BALAI KAJIAN SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL TANJUNGPINANG (Pangkak Gasing Bunguran - Natuna)"
berhasil meyakinkan peserta bahwa gasing Natuna Kepulauan Riau layak diusulkan mejadi Olahraga Prestasi.
2 - 4 September 2006 dilaksanakan workshop tentang Peraturan dan Tatatertib Permain Gasing Jantung dan Gasing Berembang dilaksanakan di Tanjungpinang diikuti oleh peserta dari daerah seluruh Indonesia.
Gasing merupakan salah satu permainan tradi- sional yang dikenal sejak berabad-abad lalu khususnya kaum laki-laki di Natuna, sebuah kabupaten dalam Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di Laut Cina Selatan
Kabupaten Natuna berbatasan dengan negara tetangga, Malaysia, Thailand, Vietnam Brunai Darussalam, Negeri Sarawak dan Provinsi Kalimantan Barat.
Permainan gasing kini mulai memasuki babak baru. Atas kegigihan H. Asmui Bakar salah seorang putra Natuna dalam Workshop dan Festival Gasing Nusantara yang diadakan di Jakarta tanggal 26 - 28 Agustus 2005 atas prakarsa:DEPUTI BIDANG PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA melalui makalahnya yang berjudul:"MENGENAL PERMAINAN GASING DI WILAYAH BALAI KAJIAN SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL TANJUNGPINANG (Pangkak Gasing Bunguran - Natuna)"
berhasil meyakinkan peserta bahwa gasing Natuna Kepulauan Riau layak diusulkan mejadi Olahraga Prestasi.
2 - 4 September 2006 dilaksanakan workshop tentang Peraturan dan Tatatertib Permain Gasing Jantung dan Gasing Berembang dilaksanakan di Tanjungpinang diikuti oleh peserta dari daerah seluruh Indonesia.
Gasing Berembang adalah nama yang disepakati secara nasional yang diberikan untuk nama Gasing Natuna.
Sebagai tindak lanjut, pada tanggal 27 - 29 Juli 2007 dilaksanakan Uji Petik Peraturan Permainan Gasing Tingkat Nasional di Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung yang diikuti oleh:
Batam, Babel, Nangroe Aceh Darussalam, Padang dan Tanjungpinang.
Tim Uji Petik:
Panitian dari Direktorat Tradisi
Fasilitator:
DR. Ayu Sutarto (Universitas Jember)
DR. Heddy SAP (Universitas Gajah Mada)
DR. Nurlan Kusmaedi, M.Pd (mewakili Asdep Olahraga Rekreasi)
Agus MD (Tokoh Gasing Jantung)
H. Asmui Bakar (Tokoh Gasing Berembang)
Dalam Uji Petik tersebut dihasilkan Draft Peraturan Permainan Gasing Tingkat Nasional serta sebuah Rekomendasi sebagai berikut:
REKOMENDASI
Berdasarkan uji petik dan diskusi dalam kegiatan UJI PETIK PEDOMAN LOMBA GASING TINGKAT NASIONAL yang diselenggarakan pada tanggal 27 - 29 Juli 2007 di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, telah dihasilkan rekomendasi untuk ditindaklanjuti sebagai berikut:
A. MENPORA
1. Mengusulkan kepada KONI untuk menampilkan olahraga gasing dalam ekshibisi di PON XVII tahun 2008 di Propinsi Kaltim.
2. Membentuk/Menyusun care taker PB Organisasi Gasing.
3. Memfasilitasi penyelenggaraan Munas Olahraga Gasing Indonesia.
B. DIREKTORAT TRADISI
1. Melanjutkan kegiatan pelestarian tradisi permainan gasing melalui Festival dan Lomba gasing tingkat nasional.
2. Melanjutkan pelestarian tradisi permainan gasing melalui UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang ada.
C. PEMDA
1. Menyelenggarakan pertandingan gasing tingkat daerah atau tingkat nasional di propinsi atau kabupaten.
2. Membantu/memfasilitasi pembentukan pengurus olahraga gasing tingkat propinsi/kabupaten/kecamatan.
D. KONI
1. Mengangkat gasing sebagai olahraga prestasi di tingkat nasional dan daerah.
2. Membantu dan memfasilitasi pembentukan pengurus organisasi olahraga gasing tingkat propinsi/daerah